Sinergi Polindra dan PT Mitratani Dua Tujuh: Cetak Ahli Teknik Refrigerasi untuk Dukung Indonesia Emas 2045
Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) dan PT Mitratani Dua Tujuh, anak perusahaan BUMN Perkebunan yang bergerak di bidang agroindustri sayuran beku, resmi menjalin kerjasama strategis untuk mencetak tenaga ahli muda di bidang teknik refrigerasi. Kerjasama ini menjadi wujud nyata dalam menjawab kebutuhan industri akan regenerasi tenaga ahli yang kompeten.
Teknologi refrigeration, khususnya penggunaan mesin Individual Quick Freezer (IQF) berlisensi Jepang, menjadi salah satu pilar penting keberlanjutan industri frozen vegetable berbasis ekspor. Dalam konteks ini, kebutuhan akan tenaga ahli muda yang siap pakai menjadi semakin mendesak.
Polindra sebagai Mitra Pendidikan yang Potensial
PT Mitratani Dua Tujuh mengakui potensi besar Polindra dalam mencetak tenaga ahli berkualitas di bidang teknik refrigeration. Sebagai institusi pendidikan tinggi vokasi, Polindra dinilai memiliki keunggulan dalam menyediakan tenaga kerja yang siap bersaing di pasar industri global.
“Teknologi refrigeration sangat vital untuk keberlanjutan industri frozen vegetable. Dengan diimpor-nya mesin Individual Quick Freezer (IQF) berlisensi Jepang, kebutuhan tenaga ahli muda yang siap pakai semakin mendesak. Kami optimis lulusan Polindra mampu menjawab tantangan ini,” ungkap Sihur Antoni SEVP Bussiness & Support PT Mitratani Dua Tujuh.
Kolaborasi ini juga menunjukkan komitmen perusahaan yang telah berpengalaman selama 30 tahun di industri frozen vegetable untuk terus membangun sumber daya manusia (SDM) unggul yang berkelanjutan.
Selaras dengan Visi Indonesia Emas 2045
Kerjasama ini tidak hanya menjadi jawaban atas tantangan regenerasi SDM di sektor teknologi refrigeration tetapi juga sejalan dengan visi besar Indonesia Emas 2045. Visi ini menitikberatkan pada pengelolaan sumber daya alam secara mandiri melalui dukungan SDM berkualitas yang mampu bersaing di tingkat global.
Sinergi antara PT Mitratani Dua Tujuh dan Polindra diharapkan mampu meningkatkan daya saing industri frozen vegetable Indonesia di pasar ekspor. Selain itu, kerjasama ini juga diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional, baik melalui peningkatan nilai ekspor maupun penciptaan lapangan kerja baru.
Tumbas Ginting, Direktur PT Mitratani Dua Tujuh, menjelaskan bahwa kolaborasi ini merupakan wujud nyata dari dedikasi perusahaan dalam menciptakan sumber daya manusia berkualitas secara berkesinambungan.
“Kami telah lebih dulu bekerjasama dengan Politeknik Negeri Jember (Polije) untuk mencetak tenaga ahli bidang on farm. Kini, fokus kami adalah teknik refrigeration yang menjadi tulang punggung industri,” ungkapnya.
Peluang Baru bagi Generasi Muda
Kolaborasi ini memberikan peluang besar bagi generasi muda Indonesia untuk terjun langsung ke industri frozen vegetable yang terus berkembang pesat. Dengan pembekalan teknologi modern seperti IQF dan kurikulum berbasis kebutuhan industri, lulusan Polindra diproyeksikan mampu menjadi motor penggerak keberlanjutan sektor ini.
“Pendidikan vokasi yang didukung oleh kemitraan strategis dengan dunia industri menjadi kunci utama untuk mencetak tenaga kerja yang tidak hanya kompeten tetapi juga adaptif terhadap tantangan global,” ujar Direktur Polindra.
Simbol Sinergi Pendidikan dan Industri
Kerjasama ini menjadi simbol keberhasilan sinergi antara dunia pendidikan tinggi dan industri, menciptakan tenaga kerja siap pakai yang mampu menjawab tantangan zaman. Lebih dari itu, kolaborasi ini menjadi langkah konkret dalam mendorong pengembangan SDM Indonesia menuju kemajuan yang berkelanjutan.
PT Mitratani Dua Tujuh dan Polindra optimis bahwa langkah strategis ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di industri frozen vegetable global tetapi juga mendukung perjalanan bangsa menuju pencapaian visi Indonesia Emas 2045.
Komisaris PT Mitratani Dua Tujuh, Mahendra Utama, meyakini bahwa kemitraan dengan Polindra akan memperkuat daya saing industri frozen vegetable sekaligus membuka kesempatan kerja yang lebih luas bagi generasi muda Indonesia.
“Dengan SDM berkualitas, diharapkan industri berbasis ekspor ini mampu memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional,” tandasnya.
Melalui kerjasama ini, industri dan pendidikan bergandengan tangan untuk membangun masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda dan perekonomian Indonesia.
