Direktur Politeknik Negeri Indramayu: P2MW 2025 Jadi Momentum Strategis Cetak Mahasiswa Wirausaha dan Bangun Ekosistem Kewirausahaan Kampus
Dalam upaya mempercepat pertumbuhan wirausaha muda di Indonesia dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi kembali meluncurkan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) tahun 2025. Program ini membuka kesempatan luas bagi mahasiswa dan perguruan tinggi untuk berperan aktif dalam pengembangan ekosistem kewirausahaan yang inovatif, inklusif, dan berkelanjutan.
Menanggapi peluncuran program ini, Direktur Politeknik Negeri Indramayu (Polindra), Ir. Rofan Aziz, S.T., M.T., IPM., menyampaikan pandangannya bahwa P2MW bukan sekadar program pembinaan biasa, melainkan merupakan platform strategis yang menjembatani dunia pendidikan tinggi dengan dunia usaha dan industri (DUDI).
“P2MW 2025 menjadi titik balik penting dalam menyiapkan mahasiswa tidak hanya sebagai pencari kerja, tetapi sebagai pencipta lapangan kerja. Melalui program ini, mahasiswa diberikan ruang nyata untuk belajar, berinovasi, dan menguji ide bisnis mereka di dunia nyata,” ujar Direktur Polindra.
Lebih lanjut, Direktur menegaskan bahwa Politeknik Negeri Indramayu akan secara aktif mendorong dan mendampingi mahasiswa untuk terlibat dalam program ini, sekaligus memastikan bahwa proses seleksi internal dilaksanakan secara objektif dan transparan. “Kami akan memilih proposal terbaik yang mencerminkan semangat inovatif dan memiliki dampak keberlanjutan. Dengan maksimal dua proposal untuk setiap kategori, kami akan benar-benar mengutamakan kualitas dan kesiapan bisnis mahasiswa,” jelasnya.
P2MW 2025 menekankan dua tahap usaha – Tahapan Awal dan Tahapan Bertumbuh – serta enam kategori usaha, termasuk bisnis digital dan manufaktur teknologi terapan. Menurut Direktur, hal ini membuka peluang besar bagi mahasiswa dari berbagai latar belakang prodi untuk menyalurkan bakat dan minat kewirausahaan mereka secara terarah.
“Polindra telah mengembangkan unit-unit pendukung seperti inkubator bisnis mahasiswa dan kemitraan dengan pelaku usaha lokal untuk memperkuat ekosistem kewirausahaan. Kami akan memanfaatkan semua potensi ini untuk mendukung implementasi P2MW, mulai dari seleksi internal, pendampingan dosen, hingga pelaporan akhir,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan pentingnya pendampingan sebagai kunci keberhasilan mahasiswa dalam menjalankan usahanya. Dengan menunjuk dosen berpengalaman sebagai mentor, Polindra berharap setiap kelompok usaha mahasiswa dapat berkembang secara terukur dan sistematis.
“P2MW bukan hanya tentang ide bisnis, tetapi bagaimana mahasiswa memahami pasar, mengelola keuangan, membangun jejaring, dan belajar dari kegagalan. Ini adalah pembelajaran berbasis pengalaman yang sangat kami dukung,” tegasnya.
Direktur juga mengimbau mahasiswa Polindra untuk segera menyusun dan mengajukan proposal usahanya sebelum tenggat waktu 6 Juni 2025 pukul 23:59 WIB, sesuai dengan panduan resmi yang dapat diakses di laman p2mw.kemdiktisaintek.go.id.
“P2MW adalah ruang aktualisasi diri yang konkret. Ini kesempatan untuk membawa inovasi ke masyarakat, membangun portofolio bisnis sejak dini, dan menjadi bagian dari solusi atas tantangan ekonomi bangsa. Mari kita manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin,” tutupnya penuh semangat.
Dengan dukungan penuh dari pimpinan, dosen, dan sistem akademik Polindra, diharapkan mahasiswa Politeknik Negeri Indramayu dapat menjadi pelopor wirausaha muda daerah yang tangguh, inovatif, dan berkontribusi langsung pada pembangunan ekonomi lokal maupun nasional.
