Inovasi Digital untuk Kesehatan Ibu dan Anak: Dosen Polindra Kembangkan Sistem Informasi Rekam Medis di IBI Indramayu
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu melahirkan, dan bayi baru lahir, tim dosen dari Program Studi S1 Terapan Rekayasa Perangkat Lunak Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat melalui pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Rekam Medis Ibu dan Anak berbasis web. Program ini merupakan bagian dari skema ADMISI dan sepenuhnya didanai oleh DIPA Politeknik Negeri Indramayu.
Program yang diketuai oleh Darsih, S.Kom., M.Kom. bersama timnya Riyan Farismana, S.Kom., M.Kom., dan Moh. Ali Fikri, S.Kom., M.Kom. ini menggandeng Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Indramayu sebagai mitra utama. Sistem informasi ini dirancang khusus untuk memudahkan pencatatan, pemantauan kehamilan, serta pelayanan kebidanan secara terintegrasi dengan memanfaatkan teknologi Laravel sebagai framework dan MySQL sebagai basis data utama.
Topik utama dari program pengabdian ini adalah masih tingginya angka kematian ibu dan bayi di wilayah Indramayu, yang menjadi perhatian serius dalam sektor kesehatan daerah. Data rekam medis yang tidak terdokumentasi secara baik dan menumpuknya dokumen fisik di praktik bidan menjadi salah satu hambatan utama dalam pengambilan keputusan medis yang cepat dan tepat.
Melalui aplikasi yang dikembangkan, para bidan kini memiliki sistem pencatatan digital yang efisien dan akurat. Tidak hanya menyederhanakan proses administrasi, aplikasi ini juga memberikan kemudahan dalam memonitor kesehatan ibu dan bayi secara real-time, mulai dari pemeriksaan kehamilan, keluhan kesehatan, hingga perawatan pasca persalinan.
Beberapa fitur inovativ utama yang ditawarkan oleh aplikasi ini antara lain:
- Akses terhadap riwayat hasil pemeriksaan sebelumnya, baik oleh bidan maupun pasien;
- Notifikasi jadwal pemeriksaan berkala sebagai pengingat bagi ibu hamil;
- Form input dan registrasi pasien berbasis web yang mudah diakses;
- Fitur pencatatan riwayat medis, diagnosa, pengobatan, dan perkembangan kesehatan ibu dan anak.
Dengan tampilan antarmuka yang ramah pengguna dan pengelolaan data yang sistematis, aplikasi ini diharapkan dapat memperkuat komunikasi efektif antara bidan dan ibu hamil. Bidan tidak hanya mencatat secara manual, tetapi juga dapat menelusuri histori kesehatan ibu dan anak dengan lebih cepat sehingga tindakan medis dapat diberikan secara tepat waktu.
Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Indramayu, yang beralamat di Perum Griya Abdi Karya Blok B1. No. 16-17, Jl. Soekarno Hatta Terusan Indramayu, menyambut baik inisiatif ini. Sebagai organisasi yang memiliki peran strategis dalam pelayanan kesehatan maternal dan anak, IBI Indramayu selama ini aktif dalam kegiatan pelayanan imunisasi serempak, kontrasepsi, dan bakti sosial seperti pemberian PMT cegah stunting.
Dengan adanya sistem informasi ini, layanan kesehatan digital dapat menjangkau masyarakat lebih luas dan memudahkan para bidan dalam melaksanakan tugasnya. Para bidan, yang dikenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa dalam pelayanan kesehatan masyarakat, kini mendapatkan dukungan teknologi untuk memberikan layanan yang lebih responsif dan bermutu.
Seperti yang dijelaskan oleh Darsih, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, “Teknologi informasi tidak hanya sebatas alat bantu administratif, tetapi kini menjadi jembatan penting antara pelayanan medis dan kebutuhan masyarakat. Melalui aplikasi ini, kami ingin memastikan bahwa tidak ada ibu hamil yang terlambat mendapatkan penanganan medis hanya karena persoalan data atau akses layanan.”
Pemeriksaan kehamilan adalah momen penting yang harus dicatat secara akurat. Dengan sistem digital ini, informasi kesehatan ibu dapat terdokumentasi mulai dari masa pra-kehamilan, kehamilan, persalinan, hingga pasca persalinan. Hal ini juga sejalan dengan temuan penelitian sebelumnya bahwa pengetahuan tentang risiko kehamilan perlu dimulai sejak remaja (Liliek Pratiwi, 2021), dan bahwa rekam medis adalah aset penting dalam perawatan pasien (Mathar, 2018).
Tim pengusul berharap bahwa aplikasi ini tidak hanya berfungsi di wilayah Indramayu saja, tetapi juga dapat direplikasi di daerah lain sebagai model inovasi layanan kesehatan berbasis teknologi. Melalui program pengabdian ini, Polindra menunjukkan perannya dalam menjawab tantangan masyarakat melalui inovasi nyata yang menyentuh langsung kebutuhan di lapangan.
Akhirnya, dengan kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi, organisasi profesi, dan pemerintah daerah, upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi bukan lagi sekadar wacana, melainkan langkah nyata yang berbasis data dan teknologi.