Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) terus menunjukkan komitmennya dalam melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi, yaitu pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Salah satu bentuk nyata dari pengabdian ini dilakukan oleh Sukroni, S.T., M.T., Dosen Teknik Mesin Polindra. Dalam wawancara dengan awak media pada Selasa, 24 Desember 2024, Sukroni menjelaskan inisiatif pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu.
Menurut Sukroni, Desa Krasak memiliki potensi besar dalam industri pembuatan tusuk sate yang sudah menjangkau pasar di wilayah Indramayu, Cirebon, Majalengka, hingga luar kabupaten. Namun, proses produksinya masih menggunakan alat-alat sederhana seperti pisau dan golok, sehingga kurang efisien. Untuk itu, Polindra merancang dan memberikan sebuah alat modern berupa mesin pencetak tusuk sate kepada masyarakat penggerak UMKM di desa tersebut.
“Alhamdulillah, kali ini kami mendapatkan kesempatan untuk melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Krasak. Kami telah membuat mesin tusuk sate yang mampu meningkatkan efisiensi produksi. Mesin ini mampu mencetak empat tusuk sate hanya dalam waktu satu detik, jauh lebih cepat dibandingkan metode manual. Hibah mesin ini telah kami serahkan kepada masyarakat pada bulan November lalu,” ujar Sukroni.
Ia menambahkan bahwa program pengabdian ini tidak berhenti pada mesin pencetak tusuk sate saja. Ke depan, Polindra berencana untuk melakukan pengabdian di bidang-bidang lain, seperti pertanian dan kesehatan. Salah satu rencana untuk tahun 2025 adalah pembuatan alat pengukur kadar air dan pH untuk mendukung sektor pertanian, khususnya pada tanaman padi dan sayur-mayur. Selain itu, Polindra juga sedang mengembangkan alat untuk pencegahan hama yang akan sangat bermanfaat bagi petani.
“Kami berharap program pengabdian ini dapat terus berkembang. Jurusan-jurusan lain di Polindra, seperti Teknik Informatika, juga diharapkan dapat berkontribusi. Teknik Informatika, misalnya, bisa membantu menciptakan media digital yang mempersingkat birokrasi di pemerintahan desa. Selain itu, di sektor kesehatan, kolaborasi dengan jurusan lain bisa membantu menurunkan angka stunting di Desa Krasak,” jelas Sukroni.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa keberhasilan program ini diharapkan menjadi pilar proyek percontohan untuk desa-desa lain. Jika permasalahan di Desa Krasak dapat terselesaikan dengan baik, pengalaman tersebut bisa diterapkan di wilayah lain untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan.
“Kolaborasi sangat penting dalam menyelesaikan masalah-masalah di desa. Jika desa ini berhasil, kami ingin menjadikannya sebagai model bagi desa lain di Kabupaten Indramayu dan sekitarnya,” tutup Sukroni.
Melalui inisiatif ini, Polindra tidak hanya memberikan dampak positif bagi masyarakat tetapi juga menunjukkan perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang peduli terhadap pengembangan daerah. Program-program seperti ini menjadi bukti nyata bagaimana Polindra terus berupaya memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat.