Pengembangan Meteran Air Prabayar Berbasis Mini Water Generator di Politeknik Negeri Indramayu
Banyak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) saat ini masih menggunakan metode manual dalam pencatatan penggunaan air oleh pelanggan. Hal ini menyebabkan tingginya potensi kesalahan pencatatan oleh petugas, baik disengaja maupun tidak disengaja. Sebagai solusi, inovasi dalam sistem pencatatan air menjadi kebutuhan mendesak, salah satunya melalui pengembangan meteran air prabayar yang lebih akurat dan efisien.
Namun, dalam berbagai penelitian sebelumnya, aspek sumber energi yang digunakan untuk menyalakan meteran air masih jarang dibahas. Untuk menjawab tantangan tersebut, tim peneliti dari Politeknik Negeri Indramayu yang terdiri dari Indra Fitriyanto sebagai Ketua Peneliti, serta Robi Robiyanto dan Fauzan Amri sebagai anggota peneliti dari Program Studi D4 Teknologi Instrumentasi dan Kontrol, mengembangkan sebuah meteran air prabayar dengan teknologi sensor aliran air YF-S201 yang dikombinasikan dengan generator air mini sebagai catu daya.
Prinsip Kerja dan Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini, energi yang dihasilkan oleh generator air mini akan disimpan dalam baterai untuk digunakan sebagai sumber daya meteran air prabayar. Sistem ini bekerja dengan prinsip bahwa valve pada meteran akan terbuka ketika pelanggan mengisikan token air, dan akan menutup secara otomatis ketika token telah habis.
Hasil uji coba menunjukkan bahwa meteran air prabayar ini memiliki performa yang cukup baik jika dibandingkan dengan meteran air konvensional yang telah digunakan secara standar. Selisih rata-rata dalam pembacaan volume air antara meteran konvensional dan meteran yang dikembangkan adalah sebesar 99,3 mL dengan tingkat error rata-rata 3,61%. Selain itu, pada pengujian generator air mini, tegangan maksimum yang dihasilkan mencapai 12V saat debit air berada pada angka 3,71 L/m.
Dari hasil pengujian tersebut, dapat disimpulkan bahwa meteran air prabayar dengan catu daya berbasis mini water generator ini memiliki potensi untuk digunakan dalam sistem PDAM sebagai alternatif pencatatan pemakaian air yang lebih akurat dan efisien.
Luaran Penelitian dan Potensi Implementasi
Penelitian ini telah menghasilkan dua luaran utama, yaitu publikasi jurnal nasional SINTA 5 sebagai luaran wajib, serta paten sederhana sebagai luaran tambahan. Namun, produk yang dihasilkan masih dalam bentuk prototipe dan belum dapat diterapkan langsung dalam industri. Untuk itu, penelitian lanjutan masih diperlukan guna menyempurnakan desain dan memastikan keandalan sistem dalam skala yang lebih besar.
Menurut Indra Fitriyanto, Ketua Peneliti, “Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan pencatatan air di PDAM dengan metode yang lebih modern dan akurat. Dengan adanya meteran air prabayar berbasis mini water generator ini, pelanggan bisa lebih mudah dalam mengontrol penggunaan air mereka, sementara PDAM juga dapat mengurangi kesalahan pencatatan yang sering terjadi.”
Ia juga menambahkan bahwa penelitian ini masih dalam tahap pengembangan awal, namun memiliki prospek yang baik untuk diadopsi dalam skala industri ke depan. “Kami berharap penelitian ini dapat berlanjut ke tahap pengembangan yang lebih lanjut sehingga bisa diaplikasikan secara luas dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” pungkasnya.
Penelitian ini dilakukan dengan skema Penelitian Dosen Pemula yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi pada tahun 2024. Ke depan, pengembangan meteran air prabayar ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam efisiensi pemakaian air serta meningkatkan transparansi dan akurasi pencatatan air di berbagai daerah.