Politeknik Negeri Indramayu Ajak Sivitas Akademika Perangi Cyberbullying dan Ciptakan Lingkungan Digital Positif
Dalam upaya menciptakan lingkungan digital yang sehat, aman, dan inklusif, Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) mengajak seluruh sivitas akademika untuk lebih bijak dalam bermedia sosial dan bersama-sama mewujudkan dunia digital yang bebas dari perundungan (cyberbullying).
Kampanye ini bertujuan mengedukasi dan meningkatkan kesadaran tentang bentuk-bentuk cyberbullying yang sering terjadi di platform digital, serta menanamkan sikap bertanggung jawab dalam penggunaan media sosial.
“Digital bukan sekadar ruang komunikasi, tapi juga cerminan etika kita. Di Polindra, kami mendorong mahasiswa untuk aktif, kreatif, dan tetap beretika dalam setiap interaksi daring,” ujar Ir. Rofan Aziz, S.T., M.T., IPM., Direktur Polindra.
Mengenali Bentuk Cyberbullying
Cyberbullying adalah perilaku berulang yang dilakukan secara daring untuk menyakiti, mempermalukan, atau mengintimidasi orang lain. Bentuk-bentuknya sangat beragam, antara lain:
- Menyebarkan kebohongan atau foto memalukan tentang seseorang di media sosial
- Mengirim pesan atau komentar yang menyakitkan di platform chatting
- Meniru atau membajak akun orang lain untuk menyebarkan pesan jahat
- Mengucilkan seseorang dari grup obrolan atau aktivitas daring
- Membuat situs atau grup berisi ujaran kebencian
- Menghasut orang lain untuk mempermalukan individu tertentu
- Membuat polling yang bersifat melecehkan atau menghina
- Mencuri identitas digital seseorang untuk mempermalukan mereka
- Memaksa seseorang untuk mengirimkan konten pribadi yang sensitif
Ajak Mahasiswa Jadi Agen Perubahan Digital
Melalui kampanye ini, Polindra mengajak mahasiswa dan seluruh komunitas kampus untuk menjadi “Agen Anti Cyberbullying”, dengan cara:
✅ Tidak menyebarkan informasi pribadi tanpa izin
✅ Tidak membalas komentar negatif dengan kebencian
✅ Menjadi pendukung bagi korban cyberbullying
✅ Melaporkan akun atau konten yang melanggar etika
✅ Menggunakan media sosial untuk hal positif dan inspiratif
Ciptakan Ruang Aman dan Positif di Dunia Maya
Kehadiran teknologi seharusnya menjadi jembatan untuk kolaborasi dan pengembangan diri, bukan alat untuk merendahkan atau menyakiti. Oleh karena itu, Polindra menegaskan komitmennya untuk memerangi cyberbullying dengan pendekatan preventif dan edukatif melalui seminar, sosialisasi, dan kolaborasi antar lembaga.
Polindra percaya bahwa mahasiswa bukan hanya pengguna teknologi, tetapi juga pembentuk budaya digital masa depan. Mari ciptakan ruang digital yang aman, beretika, dan penuh empati.
#StopCyberBullying
Bersama Kita Bisa Wujudkan Dunia Digital yang Lebih Baik
