Politeknik Negeri Indramayu Gelar Expo Prodi Perancangan Manufaktur: Dorong Kreativitas Mahasiswa dalam Inovasi Mesin Pertanian
Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) menggelar Expo Prodi Perancangan Manufaktur Jurusan Teknik pada Kamis pekan lalu di Laboratorium Jurusan Teknik kampus Polindra. Kegiatan ini merupakan bagian dari kurikulum baru Program Studi D4 Perancangan Manufaktur untuk semester enam, di mana mahasiswa diwajibkan membuat proyek yang dirancang selama enam bulan. Dalam mata kuliah proyek ini, mahasiswa mengintegrasikan tujuh mata kuliah untuk menghasilkan inovasi berbasis kebutuhan nyata masyarakat, khususnya di bidang pertanian.
Tema utama yang diusung dalam expo kali ini adalah pembuatan mesin pencacah jerami, sebuah alat yang diharapkan mampu mendukung produktivitas sektor pertanian lokal. Proyek ini dilakukan secara berkelompok, di mana setiap tim terdiri dari empat mahasiswa yang bersama-sama merancang, mengembangkan, dan mempresentasikan prototipe mesin tersebut.
Koordinator Expo Perancangan Manufaktur, Azwar, melalui dosen pengampu Muhammad Luthfi, S.Si., M.Sc., menjelaskan kepada awak media pada Jumat, 3 Januari 2025, bahwa expo ini tidak hanya menjadi ajang pembuktian kemampuan teknis mahasiswa, tetapi juga kesempatan bagi mereka untuk menampilkan kreativitas dan inovasi di hadapan dosen, mahasiswa dari prodi lain, serta masyarakat umum.
“Dengan adanya expo ini, harapannya mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga mampu mempraktikkannya sesuai kebutuhan riil masyarakat,” tutur Muhammad Luthfi.
Luthfi menambahkan, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pemacu semangat mahasiswa untuk terus berinovasi dan menghasilkan karya-karya yang bermanfaat secara praktis. Ia juga berharap mahasiswa dapat meningkatkan kreativitas mereka dalam menyusun proyek serupa di masa depan, bahkan hingga menjangkau pasar yang lebih luas.
Expo ini mendapatkan apresiasi yang besar, baik dari dosen pengampu maupun pengunjung. Dengan adanya kegiatan seperti ini, Polindra menunjukkan komitmennya dalam mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga mampu memberikan solusi konkret bagi tantangan di dunia industri dan masyarakat.
Sebagai bagian dari upaya memperkuat sektor pendidikan vokasi, Polindra terus mendorong implementasi kurikulum berbasis proyek seperti ini, yang tidak hanya melibatkan dosen pengampu dalam penilaian, tetapi juga memberikan ruang bagi publik untuk berpartisipasi. Hal ini memberikan pengalaman nyata bagi mahasiswa untuk belajar berkolaborasi, berinovasi, dan berkompetisi di era global.
Dengan keberhasilan pelaksanaan expo ini, Polindra diharapkan terus menjadi pionir dalam pengembangan pendidikan berbasis teknologi dan inovasi yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat lokal, khususnya di bidang pertanian.