Politeknik Negeri Indramayu Luncurkan Mata Kuliah Proyek Perdana untuk Mahasiswa D3 Teknik Mesin
Sebagai bentuk inovasi dalam pengembangan kurikulum berbasis praktik dan kesiapan kerja, Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) meluncurkan mata kuliah proyek (Project Course) perdana bagi program studi D3 Teknik Mesin. Acara launching ini diselenggarakan pada Jumat, 23 Mei 2025, bertempat di lantai 7 Gedung Student Center (GSC) Polindra.
Koordinator Program Studi D3 Teknik Mesin, Muhammad Luthfi, S.Si., M.Sc., dalam keterangannya kepada awak media menjelaskan bahwa mata kuliah proyek ini merupakan bagian dari inovasi kurikulum terbaru dan baru pertama kali diterapkan di lingkungan Polindra, khususnya di program studi D3 Teknik Mesin.
“Di kurikulum yang lama, mata kuliah proyek belum ada. Ini adalah terobosan baru untuk mempersiapkan mahasiswa lebih matang sebelum mereka memasuki tahap akhir perkuliahan, khususnya saat menyusun tugas akhir di semester enam,” jelas Luthfi.
Lebih lanjut, Luthfi menjelaskan bahwa mata kuliah ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pengalaman praktis dalam merancang dan mengembangkan mesin yang tepat guna. Dengan pembiasaan ini, mahasiswa diharapkan tidak mengalami kesulitan beradaptasi saat menghadapi tugas akhir atau ketika memasuki dunia kerja. Selain itu, proyek ini juga dirancang agar dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
“Mata kuliah ini kami terapkan untuk mahasiswa tingkat dua atau semester empat. Mahasiswa akan diberi tugas proyek berupa perancangan mesin yang bisa membantu masyarakat sekitar. Ini bukan hanya tentang desain teknis, tetapi juga tentang bagaimana karya mereka dapat diaplikasikan dan memberi manfaat langsung di lingkungan sekitar,” ujar Luthfi.
Ia juga menambahkan bahwa di angkatan-angkatan sebelumnya, mahasiswa sering kali membutuhkan waktu adaptasi lebih lama dalam memahami dan mengimplementasikan proyek perancangan. Dengan adanya mata kuliah ini, diharapkan mahasiswa sudah memiliki dasar dan pengalaman sejak awal.
“Mereka juga akan memiliki bekal lebih ketika mengikuti program magang di industri. Jadi sebelum mereka benar-benar terjun ke dunia kerja, mereka sudah punya gambaran dan pengalaman merancang mesin secara langsung,” tambahnya.
Luthfi menutup pernyataannya dengan pesan bagi seluruh mahasiswa agar memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Ia berharap, proyek-proyek yang dikerjakan dalam mata kuliah ini tidak hanya selesai sebagai tugas akademik, tetapi juga bisa dikembangkan menjadi tugas akhir yang aplikatif dan bahkan menjadi portofolio saat melamar pekerjaan di kemudian hari.
“Ini peluang besar bagi mahasiswa untuk menunjukkan kemampuan mereka secara nyata. Saya harap mereka bisa mengembangkan proyek ini lebih lanjut dan menjadi bekal berharga di dunia kerja,” tutupnya.
Dengan peluncuran mata kuliah proyek ini, Politeknik Negeri Indramayu menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi yang berbasis pada praktik nyata dan kebutuhan industri. Program ini juga sejalan dengan upaya memperkuat link and match antara dunia pendidikan dan dunia kerja yang selama ini menjadi perhatian utama dalam pendidikan vokasional di Indonesia.