“Sistem Monitoring Pompa dan Kontrol Valve: Solusi Inovatif untuk Instalasi Pengolahan Air oleh Tim Peneliti Polindra”
Tim peneliti dari Program Studi D4 Teknologi Instrumentasi dan Kontrol Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) yang diketuai oleh Bobi Khoerun bersama anggota peneliti Rofan Aziz Fauzan dan Amri, berhasil mengembangkan sistem monitoring pompa dan kontrol valve otomatis untuk Instalasi Pengolahan Air (IPA). Penelitian ini menjadi solusi inovatif untuk mencegah kerusakan pompa akibat aliran balik air yang sering terjadi dalam sistem IPA.
“Pompa adalah komponen utama dalam sistem pengolahan air. Ketika pompa mengalami kendala dan aliran balik terjadi, kerusakan serius bisa timbul. Oleh karena itu, kami berupaya merancang sistem yang mampu mencegah masalah ini secara otomatis,” ujar Bobi Khoerun dalam wawancara khusus.
Latar Belakang Masalah
Sistem IPA terdiri dari beberapa tahapan yang saling terintegrasi, salah satunya adalah pompa air yang berperan penting dalam mendistribusikan air ke seluruh jaringan. Namun, ketika pompa mengalami kendala, seperti gangguan teknis atau kelebihan arus listrik, air yang telah disalurkan dapat mengalami aliran balik ke pompa. Kondisi ini berpotensi merusak komponen pompa dan bahkan menyebabkan kegagalan total pada sistem.
Untuk mengatasi permasalahan ini, tim peneliti Polindra merancang alat yang terdiri dari sistem monitoring pompa dan kontrol valve otomatis. Sistem ini bertujuan memastikan bahwa ketika pompa mengalami gangguan, pompa akan mati secara otomatis, dan valve akan menutup untuk mencegah aliran balik ke pompa.
Proses Penelitian
Penelitian dimulai dengan tahap studi literatur untuk memahami berbagai pendekatan teknis yang telah ada. Selanjutnya, tim melakukan desain dan implementasi alat yang memadukan sistem monitoring berbasis perangkat keras dan lunak. Alat ini menggunakan sensor untuk memonitor arus listrik pada pompa serta mengontrol relay yang akan memutus aliran listrik dan menutup valve secara otomatis jika terjadi kelebihan arus.
“Kami menggunakan platform Blynk untuk memastikan sistem monitoring dapat terbaca secara real-time dan akurat. Hal ini memberikan kemudahan bagi operator untuk memantau kinerja pompa dari jarak jauh,” jelas Rofan Aziz Fauzan, anggota tim peneliti.
Hasil Penelitian
Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem yang dirancang berfungsi dengan baik dan akurat. Ketika arus listrik pada pompa melebihi batas 0,18 A, pompa secara otomatis akan mati, buzzer berbunyi sebagai alarm peringatan, dan valve akan menutup untuk mencegah aliran balik.
“Sistem ini tidak hanya mencegah kerusakan pompa, tetapi juga memberikan keamanan tambahan bagi instalasi pengolahan air secara keseluruhan. Monitoring dan kontrol berjalan simultan dan dapat diawasi melalui software Blynk,” tambah Amri, anggota lainnya dalam tim.
Manfaat dan Potensi Pengembangan
Bobi Khoerun menjelaskan bahwa inovasi ini memiliki manfaat besar, terutama dalam meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya perawatan sistem IPA. “Dengan adanya sistem ini, operator dapat mendeteksi potensi kerusakan lebih dini dan mencegah kerugian besar akibat kerusakan pompa,” katanya.
Ke depan, tim peneliti Polindra berharap dapat mengembangkan sistem ini untuk diaplikasikan pada skala industri yang lebih besar. “Kami juga ingin menambahkan fitur prediksi kerusakan berbasis data agar sistem dapat memberikan peringatan dini sebelum terjadi gangguan pada pompa,” tutup Bobi Khoerun.
Penelitian ini tidak hanya memberikan solusi teknis, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam mendukung pengembangan teknologi tepat guna di bidang pengolahan air. Diharapkan inovasi ini dapat diterapkan secara luas, baik di tingkat lokal maupun nasional, demi meningkatkan keberlanjutan sistem pengelolaan sumber daya air di Indonesia.