Dalam rangka meningkatkan kompetensi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di bidang teknik, tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) yang dipimpin oleh dosen D4 Perancangan Manufaktur, Ahmad Farhan, M.T., dan Claudha Alba P., M.T., sukses melaksanakan pelatihan dasar menggambar teknik untuk siswa SMK PGRI Jatibarang. Kegiatan ini dirancang untuk membantu siswa mengatasi tantangan dalam memahami gambar teknik, khususnya mereka yang telah menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Polindra.
Pelatihan ini berlangsung dalam suasana interaktif dan berfokus pada pendekatan praktis, yang melibatkan metode manual dan penggunaan perangkat lunak Computer-Aided Design (CAD). Sebelum pelatihan dimulai, tim PKM menggelar forum diskusi kelompok (FGD) bersama para siswa dan stakeholder sekolah untuk mengidentifikasi masalah utama dalam pembelajaran gambar teknik. Berdasarkan temuan dari FGD, tim PKM menyusun modul pelatihan yang relevan, memastikan materi mudah dipahami, serta langsung aplikatif di dunia industri.
Hasil Positif dari Pelatihan
Program pelatihan ini melibatkan sembilan siswa SMK PGRI Jatibarang dan menghasilkan dampak yang signifikan. Berdasarkan hasil evaluasi pretest dan posttest, rata-rata nilai peserta mengalami peningkatan yang mencolok, dari 51,11 menjadi 80. Dengan skor N-Gain sebesar 0,59, pelatihan ini termasuk dalam kategori efektif.
Peserta menunjukkan pemahaman yang lebih baik terhadap konsep dasar gambar teknik, baik secara manual maupun menggunakan perangkat lunak CAD. “Dengan pelatihan ini, saya merasa lebih percaya diri untuk menghadapi tantangan menggambar teknik di dunia kerja,” ungkap salah satu peserta.
Relevansi Kompetensi untuk Dunia Industri
Penguasaan gambar teknik, terutama menggunakan CAD, merupakan keterampilan yang sangat diperlukan di dunia industri. Dengan semakin berkembangnya teknologi, lulusan SMK diharapkan memiliki kemampuan untuk memahami dan membuat gambar teknik secara digital. Ahmad Farhan, salah satu anggota tim PKM, menegaskan pentingnya kompetensi ini. “Penguasaan CAD tidak hanya meningkatkan daya saing siswa, tetapi juga membuka peluang lebih besar di dunia kerja,” jelasnya.
Sebagai bagian dari pelatihan, tim PKM juga menyediakan modul pembelajaran dan video tutorial untuk mendukung pembelajaran mandiri. Dengan demikian, siswa dapat terus mengembangkan keterampilan mereka meskipun pelatihan telah selesai.
Tantangan dan Rekomendasi ke Depan
Meskipun pelatihan ini berjalan sukses, beberapa kendala tetap menjadi perhatian. Salah satunya adalah keterbatasan waktu pelatihan yang relatif singkat serta kurangnya fasilitas seperti komputer dan perangkat lunak CAD di sekolah. Untuk mengatasi hal ini, tim PKM merekomendasikan agar pihak sekolah melengkapi fasilitas pendukung tersebut dan mempertimbangkan untuk menjadikan pelatihan gambar teknik sebagai bagian rutin dari kurikulum.
“Kami berharap pelatihan ini menjadi langkah awal untuk menciptakan sinergi antara institusi pendidikan vokasional dan kebutuhan dunia industri. Dengan begitu, siswa akan lebih siap menghadapi tantangan profesional di masa depan,” ungkap Claudha Alba P.
Meningkatkan Kolaborasi Dunia Pendidikan dan Industri
Pelatihan ini merupakan bukti nyata komitmen Politeknik Negeri Indramayu dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan vokasional. Dengan program seperti ini, diharapkan tercipta generasi muda yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki daya saing tinggi di pasar kerja.
Ke depan, sinergi antara institusi pendidikan, dunia usaha, dan dunia industri diharapkan terus ditingkatkan agar lulusan SMK tidak hanya menjadi pekerja yang handal, tetapi juga mampu berinovasi di bidangnya. Pelatihan gambar teknik ini menjadi salah satu langkah kecil menuju tujuan besar tersebut.