MENGENAL LEBIH DEKAT PROGRAM STUDI D-3 KEPERAWATAN POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU
Visi :
“Menjadi
Program Studi D-3 Keperawatan Politeknik Negeri Indramayu Terdepan Tingkat Nasional dan
Berdaya Saing Global”.
Misi :
- Meningkatkan mutu, akses, dan relevansi pendidikan Diploma-3I Keperawatan Polindra untuk menghasilkan lulusan sesuai kebutuhan pekerjaan; dan
- Melakukan penelitian terapan dan pengabdian kepada masyarakat untuk mengatasi persoalan Kesehatan Masyarakat.
Tujuan :
Tujuan dari Program Studi D-3 Keperawatan Politeknik Negeri Indramayu adalah Terwujudnya Program Studi D-3 Keperawatan Polindra yang bermutu, relevan, memprioritaskan pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia baik lokal, nasional dan global sehingga mampu:
- Menghasilkan lulusan yang kompeten dengan ciri keterampilan kerja tinggi dan mampu bersaing secara global; dan
- Memberikan solusi persoalan kesehatan kepada masyarakat tingkat nasional dan global melalui penelitian terapan dan pengabdian masyarakat.
Landasan Konsep
Falsafah Keperawatan. Keperawatan menyakini bahwa manusia dan kemanuasiaan merupakan titik sentral setiap upaya pembangunan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sesuai dengan pancasila dan Undang-Undang dasar 1945. Bertolak dari pandangan ini disusun paradigma keperawatan yang terdiri atas empat konsep dasar yaitu manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan seperti yang diuraikan dibawah ini:
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa merupakan satu kesatuan yang utuh dan unik sebagai cerminan tiga komponen body, mind, dan spirit. Untuk dapat melangsungkan kehidupanya, kebutuhan manusia harus terpenuhi secara seimbang yang mencakup bio-psikososiokultural-spiritual. Dalam kehidupan manusia mempunyai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi termasuk kebutuhan pengakuan harkat dan martabat untuk mencapai keseimbangan sesuai dengan tahap tumbuh kembang. Manusia berorientasi kepada waktu, mampu berjuang untuk mencapai tujuan dan mempunyai keinginan untuk mewujudkan diri, selalu berusaha untuk mempertahankan keseimbangan melalui interaksi dengan lingkunganya dan berespon secara positif terhadap perubahan lingkungan melalui adaptasi dan memperbesar potensi untuk meningkatkan kapasitas kemampuannya. Manusia dalam keperawatan menjadi sasaran pelayanan keperawatan yang disebut klien mencakup individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang selalu dapat berubah untuk mencapai keseimbangan terhadap lingkungan disekitarnya melalui proses adaptasi
Lingkungan dalam keperawatan adalah faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia mencakup lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal adalah lingkungan yang berasal dari dalam manusia itu sendiri mencakup faktor genetik, maturasi biologi, jenis kelamin, emosi, dan predisposisi terhadap penyakit, serta faktor perilaku. Lingkungan eksternal adalah lingkungan disekitar manusia mencakup lingkungan fisik, biologi, sosial, kultural dan spiritual. Lingkungan internal dan eksternal akan mempengaruhi sikap dan perilaku manusia termasuk persepsinya tentang sehat-sakit, cara memelihara dan mempertahankan kesehatan serta menanggulangi penyakit.
Sehat adalah suatu keadaan dalam rentang sehat-sakit yang dapat diartikan sebagai keadaan sejahtera fisik, mental, sosial dan tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan. Sehat merupakan keadaan seimbang biopsiko-sosio-spiritual yang dinamis yang memungkinkan individu untuk menyesuaikan diri sehingga dapat berfungsi secara optimal guna memenuhi kebutuhan dasar melalui aktifitas hidup sehari-hari sesuai dengan tingkat tumbuh kembangnya.
Keperawatan adalah bentuk layanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia sejak fertilisasi sampai akhir hayat. Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari secara mandiri. Bantuan keperawatan diberikan agar individu, keluarga, kelompok dan komunitas dapat mandiri dalam memelihara kesehatanya sehingga mampu berfungsi secara optimal. Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan yang langsung diberikan kepada pasien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Asuhan keperawatan dilaksanakan menggunakan metodologi pemecahan masalah melalui pendekatan proses keperawatan, berpedoman pada standar keperawatan, dilandasi etik dan etika keperawatan dalam lingkup dan wewenang serta tanggung jawabnya yang memfokuskan pada mempromosikan kualitas hidup kepada klien, keluarga dan komunitas guna pelaksanaan caring sepanjang hayat.
Kerangka Konsep
Dalam menghadapi masalah kesehatan, tuntutan kebutuhan masyarakat dan pembangunan dibidang kesehatan dimasa datang diperlukan kurikulum pendidikan keperawatan yang disusun berdasarkan kerangka konsep yang kokoh mencakup:
Sebagai pendidikan vokasi, dalam pendidikanya akan menumbuh kembangkan peserta didik melalui kelompok keilmuan (body of knowledge) dan ketrampilan profesional, mencakup ketrampilan intelektual, teknikal dan keterampilan interpersonal yang diperlukan untuk pelayanan/asuhan keperawatan kepada klien. Hal ini dilakukan secara bertahap dalam lingkungan belajar dengan sarana pendidikan yang cukup dan relevan dalam masyarakat serta iklim akademik yang menopang perubahan sikap dan kemampuan yang hendak dicapai.
Kemampuan memecahkan masalah secara ilmiah merupakan landasan utama dalam menumbuhkembangkan kemampuan atau penguasaan proses keperawatan, yaitu metode utama yang digunakan oleh seorang perawat serta iklim akademik yang menopang asuhan keperawatan.
Sikap, tingkah laku dan kemampuan profesional yang dijiwai prinsip-prinsip humaniora merupakan landasan utama pelayanan/asuhan keperawatan dengan kode etik keperawatan sebagai pedoman, ditumbuhkan dan dibina sejak proses awal pendidikan.
Kemampuan dan kemauan belajar aktif dan mandiri serta mengarahkan belajar sendiri dan belajar berkelanjutan, ditumbuhkembangkan sejak awal proses pendidikan, menuju terbinanya sikap dan kemampuan belajar seumur hidup atau sepanjang hayat, seperti yang dituntut oleh profesi. Hasil ini dicapai melalui rangkaian pengalaman belajar yang disusun dan dilaksanakan dengan berorientasi kepada peserta didik.
Sikap dan kemampuan perawat dari seorang lulusan Diploma-3 Keperawatan Politeknik Negeri Indramayu yang dituntut untuk mengabdikan dirinya di masyarakat, ditumbuhkan dan dibina sepanjang proses pendidikanya melalui berbagai bentuk pengalaman belajar dalam tatanan nyata di masyarakat, khususnya tatanan pelayanan kesehatan terutama pengalaman belajar lapanagan (PBL). Pada tatanan ini peserta didik mendapat kesempatan untuk berlatih bekerja dimasyarakat melakukan sosialisasi profesional dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan maju, serta memanfaatkan berbagi sumber dan kemampuan yang ada di masyarakat di bawah konsultasi perawat general.