Mahasiswa Keperawatan Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kabupaten Indramayu mengadakan simulasi penanganan gempa bumi yang bertempat di Gedung Student Center (GSC) Lantai 3 dan pelataran Polindra. Acara yang berlangsung pada Rabu, 10 Juli 2024, ini bertujuan untuk melatih individu dan tim agar tanggap dan siap dalam menghadapi situasi darurat akibat gempa bumi.

Simulasi ini tidak hanya difokuskan pada keterampilan teknis dalam evakuasi dan pertolongan pertama, tetapi juga pada penanganan korban. Para peserta yang terlibat dalam kegiatan ini adalah mahasiswa program D3 Keperawatan Polindra. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan teknis mereka serta kesiapan fisik dan mental dalam memberikan pertolongan atau evakuasi pada kondisi kritis saat terjadi bencana alam, khususnya gempa bumi.

Dalam simulasi tersebut, para mahasiswa D3 Keperawatan diperkenalkan pada berbagai skenario bencana yang realistis, mulai dari evakuasi gedung yang aman hingga memberikan pertolongan pertama kepada korban yang mengalami luka-luka. Mereka juga diajarkan cara berkomunikasi yang efektif dalam situasi darurat dan bekerja sama dalam tim untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan semua pihak yang terlibat.

Menurut Direktur Politeknik Negeri Indramayu, pelatihan ini merupakan bagian dari upaya institusi untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis yang sangat diperlukan dalam dunia nyata. “Kami ingin memastikan bahwa mahasiswa kami tidak hanya memiliki pengetahuan akademis yang kuat, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat diterapkan dalam situasi darurat,” ujarnya.

Sementara itu, Perwakilan BNPB Kabupaten Indramayu menambahkan bahwa simulasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesiapsiagaan bencana. “Melalui kegiatan seperti ini, kami berharap dapat menciptakan komunitas yang lebih tanggap dan siap dalam menghadapi bencana,” katanya.

Simulasi penanganan gempa bumi ini mendapat apresiasi yang tinggi dari para peserta. Mereka berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara rutin agar masyarakat, terutama para mahasiswa yang nantinya akan terjun langsung ke lapangan, selalu siap menghadapi situasi darurat dengan tenang dan profesional.